Suatu metode screening yang baru yang menyelidiki perilaku ikan zebrafish yang menanggapi ratusan molekul – molekul kecil yang berbeda dapat membantu mempercepat proses pengembangan obat – obatan, berdasarkan para peneliti di Amerika. Pendekatan tersebut dapat membuktikan nilai khusus dalam pencarian bagi pengobatan penyakit kejiwaan.
Ikan zebrafish telah secara luas digunakan sebagai model organisme dalam penemuan obat – obatan. Terinspirasi oleh pekerjaan paralel dengan ikan zebrafish dalam screening genetik, Alexander Schier pada Universitas Harvard dan timnya telah mengembangkan suatu teknik throughput tingkat tinggi dimana larva dari ikan zebrafish dipipetkan kedalam setiap pelat dari 96 pelat yang ada, bersamaan dengan suatu obat atau obat yang manjur, dan diawasi dengan menggunakan piranti lunak komputer. Dengan cara ini, mereka dapat memperoleh suatu perilaku ‘barcode’ atau ‘fingerprint’ untuk setiap persenyawaan yang mereka ujikan.
‘Kmi melakukan banyak sekali percobaan dalam pemrofilan ekspresi gen, jadi kita berpikir, munkin kita dapat menggunakan pendekataan yang sama dalam pengklusteran yang menggunakan pemrofilan ekspresi gen, tetapi untuk pemrofilan tingkah laku,’ jelas Schier. ‘Itu merupakan terobosan konseptual bagi kami – saat kita menyadari bahwa kita memiliki set data yang sangat banyak, kita telah memiliki sidik jari ini, dan kita dapat mengkelompokkan mereka dengan menggunakan kluster algoritma yang telah digunakan dalam pemrofilan ekspresi gen.’
Dengan menggunakan larva ikan zebrafish dapat membantu mengidentifikasikan obat – obatan untuk penyakit kejiwaan
Dengan menggunakan metode ini, tim dari Schier telah men – screen – kan hampir 4,000 struktur unik dan mencatat profil perilaku lebih dari 60,000 larva hanya dalam beberapa tahun saja, mendemonstrasikan potensi yang sangat besar sekali dari screen tersebut. Dengan menganalisa bagaimana persenyawaan yang mempengaruhi pola ikan yang tidur atau berenang ini mereka mampu mengelompokkan persenyawaan tersebut kedalam indikasi yang memungkinkan bagi obat – obatan. Salah satu molekular khusus, seperti contohnya – MRS-1220 – diklusterkan dengan persenyawaan antidepressant. Schier berpikir bahwa teknik ini dapat digunakan untuk melengkapi kultur sel dan studi yang berlanjut dengan membantu mengkarakteristikan sejumlah besar obat – obatan dengan sangat cepat sekali.
Su Guo, seorah ahli kimia farmasi yang memelajari perilaku ikan zebrafish pada Universitas California, di San Francisco, tertarik dengan pendekatannya Schier. ‘Ini melebihi dari ide yang baru dan tidak dapat ditiru dalam hal menggunakan perilaku ikan zebrafish sebagai sbuah pembacaan in vivo dalam pen – screen – an obat – obatan,’ kata Guo. Karena perilaku bersifat kompleks, namun begitu, dia berpikir bahwa tantangan yang sebenarnya masih jauh di depan – untuk mencari tahu dengan pasti bahan kimiawi apa yang dilakukan pada tingkat molekular dan selular.
Namun Schier mengatakan bahwa tekniknya memberikan informasi perilaku yang tepat dimana sangat esensial dalam mengembangkan obat – obatan penyakit kejiwaan. ‘Perilaku merupakan properti yang muncul dari banyaknya neuron – neuron yang berinterakasi dan tidak dapat dipelajari sebagian saja – anda tidak dapat mengurangi perilaku menjadi sekelompok sel – sel dalam kulturnya,’ kata dia. ‘Anda dapat memelajari beberapa aspek dari itu, seperti pelepasan gelembung, atau pembukaan saluran, tetapi kemudian apa yang dilakukan dalam konteks keseluruhan binatang, yang sangat keras sekalipun, sejauh ini, sanagta tidak memungkinkan untuk menirukannya di kultur tersebut.’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar