Sabtu, 07 Agustus 2010

CARA MEMBERI INSTRUKSI

1. Pengertian :

a. Instruksi adalah penyampaian suatu pengertian dan kecakapan kepada orang lain untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
b. Memberi dan melaksanakan instruksi tidak hanya mengutamakan hasil yang diperolehnya, tetapi lebih baik menitik beratkan pada latihan penggunaan nalar, pengembangan daya cipta, keterampilan dan ketangkasan.

2. Hal-hal yang mempengaruhi pemberian instruksi :
a. Persiapan meliputi :
1. Penguasaan Bahan
2. Urutan / Sistimeatika Instruksi
3. Alat-alat instruksi
b. Pembangkit minat terutama pada awal pemberian instruksi
c. Cara penyajian materi
d. Pengontrolan instruksi
e. Kesimpulan

3. Bagaimana pelaksanaan pemberian instruksi ?
Agar mencapai hasil yang diharapkan, maka diperlukan
a. Pemberi instruksi harus berada ditempat yang jelas
b. Jangan memulai instruksi sebelum audience/penerima instruksi dalam keadaan tertib
c. Bahan yang akan disampaikan mudah dimengerti ( Tidak berbelit-belit )
d. Suara harus jelas terdengar, dan tidak perlu cepat
e. Uraian tidak terlalu singkat dan tidak terlalu panjang
f. Bila perlu dibantu dengan peragaan
g. Berikan kesempatan bertanya kepada si penerima instruksi
h. Bila instruksi diberikan secara tertulis, berikan secara sistematis dan tulisan yang jelas/mudah terbaca
i. Buatlah menarik perhatian si penerima dan usahakan dapat menyingkirkan hal-hal yang mengganggu perhatian mereka
j. Usahakanlah si penerima dapat menggunakan seluruh inderanya.
k. Hal-hal yang dianggap penting, pemberi instruksi dapat memberikan pengulangan-pengulangan
l. Berikanlah kesempatan bagi si penerima instruksi untuk menyatakan kembali/ mengekspresikan instruksi yang telah diterimanya.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Berbagai faktor yang ikut menentukan perhatian penerima instruksi adalah “ gaya pemberi Instruksi “. Untuk perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
A. Pakaian
1. Berpakaianlah lengkap, bersih dan rapi
2. Hindari memakai pakaian yang berpotongan aneh-aneh/ ber asesories aneh

B. Berdiri
1. Berdirilah ditempat yang jelas
2. Hindarilah berjalan mondar-mandir yang tidak perlu

C. Mata
1. Pandangan mata hendaknya menyeluruh, artinya diarahkan kepada seluruh yang hadir secara bergantian dan dengan tepat.
2. Jangan memandang kepada seseorang atau tempat tertentu terlalu lama
3. Hindarilah sering melihat jam, memandang kebawah, memandang ke langit-langit atau memandang ke luar

D. Wajah
Pergunakanlah / tunjukanlah wajah sesuai dengan yang diucapkan ( Gembira, sedih dan sebagainya. Perlihatkan wajah yang cerah gembira dan menarik.

E. Tangan
Gerakan tangan hendaknya mengikuti maksud masalah yang dibicarakan, jangan bertentangan maksud, sehinga dapat mengaburkan pengertian. Bila tidak diperlukan, jangan menggunakan gerakan tangan. Tunjukkan hal-hal yang dibicarakan melalui tulisan, gambar, atau benda.

F. Suara dan Bahasa
1. Suara cukup jelas dan keras sesuai denagn besar ruangan dan jumlah pendengar.
2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti/ tidak berbelit-belit dan berikan tekanan suara pada saat-saat yang diperlukan
3. Bila mempergunakan bahasa asing, si pemberi materi harus tahu benar artinya, tahu cara mengucapkannya serta tahu penulisannya secara tepat

G. Kebiasaan-kebiasaan
1. Hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk misalnya melempar-lempar kapur keatas, selalu membetulkan baju atau celana dan sebagainya
2. Hilangkan kebiasaan menggunakan kata-kata/suara-suara tertentu/kalimat yang tidak perlu, misalnya : Eu….eu….., anu…..anu…., okeh…., istilahnya,…. Dll

H. Sikap menulis
1. Mulailah menulis dari sebelah kiri atas papan tulis, menuju ke kanaan lalu ke baris bawahnya.
2. Tulian harus jelas dan terlihat oleh seluruh peserta. Bila perlu untuk meyakinkan bahwa tulisan tersebut terlihat jelas, dapat ditanyakan kepada peserta paling belakang dan paling tepi

CARA MEMBERIKAN HUKUMAN
Jika pada saat-sat tertentu, si Penguji diharuskan memberi hukuman. Maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Berikan hukuman pada waktu, dan moment yang tepat untuk sebuah kesalhn yang tepat pula. Jangan pernah sekali-kali memberikan hukuman pada peserta didik yang berada dalam keadaan mental yang tertekan serta kondisi fisik yang menurun.
2. Upayakan peserta didik benar-benar menyadari kesalahan yang ia perbuat. Kalau peserta didik tidak menyadari kesalahannya. Si penguji dapat mengarahkan agar si peserta didik dapat mengingat kesalahannya tersebut. Jangan langsung menghakimi, sebab hal ini tidak akan menimbulkan efek jera terhadap peserta didik untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
3. Jika peserta didik telah menyadarai kesalahnnya, biarkan iamenentukan sendiri jenis hukuman apa yang akan ia lakukan sebagai upaya untuk menebus kesalahannya tersebut.
4. Hindari tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kekerasan fisik, seperti menampar, menendang dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Counters
Weight Watchers Points